Thursday, July 18, 2013

Lampung

Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung.
Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung (Kabupaten Tanggamus), dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui.
Lapangan terbang utamanya adalah "Radin Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara : 103o 40' - 105o 50' Bujur Timur Utara - Selatan berada antara : 6o 45' - 3o 45' Lintang Selatan
Sejarah
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Wilayah Lampung pernah menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda. Waktu Kesultanan Banten menghancurkan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda maka Hasanuddin, sultan Banten yang pertama, mewarisi wilayah tersebut dari Kerajaan Sunda. Hal ini dijelaskan dalam buku The Sultanate of Banten tulisan Claude Guillot pada halamaan 19 sebagai berikut: From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region.[2]
Tatkala Banten dibawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Agung ini dalam upaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Agung Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu berusaha untuk menguasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Agung Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Agung Tirtayasa sebagai Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah benar Lampung berada dibawah Kekuasaan Sultan Banten, kemudian baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang disebut "Jenang" atau kadangkadang disebut Gubernur hanyalah dalam mengurus kepentingan perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang disebut "Adipati" secara hirarkis tidak berada dibawah koordinasi penguasaan Jenang/ Gubernur. Jadi penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli arus keluarnya hasil-hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Selanjutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 ia menduduki daerah Semangka dan tidak mau melepaskan daerah Lampung kepada Belanda karena Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah jajahan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru kemudian tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda untuk Lampung.

Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh karena itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten Residen Krusemen yang menghasilkan persetujuan bahwa :
  • Radin Inten memperoleh bantuan keuangan dari Belanda sebesar f. 1.200 setahun.
  • Kedua saudara Radin Inten masing-masing akan memperoleh bantuan pula sebesar f. 600 tiap tahun.
  • Radin Inten tidak diperkenankan meluaskan lagi wilayah selain dari desa-desa yang sampai saat itu berada dibawah pengaruhnya.
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan ia tetap melakukan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda.
Oleh karena itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever untuk menangkap Radin Inten, namun dengan cerdik Radin Inten dapat menyerbu benteng Belanda dan membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi karena pada saat itu Belanda sedang menghadapi perang Diponegoro (1825 - 1830), maka Belanda tidak dapat berbuat apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro selesai pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka, kemudian pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diganti oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil dikuasai.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun penduduk daerah Lingga ini menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma kemudian di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melakukan perlawanan, "Jalan Halus" dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak aman, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung sendiri untuk melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berlangsung terus, sampai akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Untuk kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.

Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sehingga pada akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.
Tapis Lampung
Kain Tapisa adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lampung

Manfaat Globalisasi

Manfaat globalisasi berikut inilah manfaat globalisasi diantara kelemahan dan manfaat globalisasi ternyata guna atau manfaat globalisasi ada juga paling banyak sektor perdagangan dan jasa manfaat globalisasi - Guna globalisasi atau manfaat secara umum menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata guna dan manfaat dari globalisasi ekonomi antara lain :
  1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.  
  2. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  3. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  4. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  5. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. (Manfaat Globalisasi
http://kadri-blog.blogspot.com/2011/01/manfaat-globalisasi.html

Artikel Anak Usia Dini



Pendidikan Anak : Artikel Anak Usia Dini

Pendidikan anak kali ini akan menyajikan artikel anak usia dini khusus untuk pembahasan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak usia dini akan lebih memantapkan pengetahuan kita tentang pendidikan anak usia dini.

Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.

Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Beberapa Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini :

1. Aspek Perkembangan Kognitif
Tahapan Perkembangan Kognitif sesuai dengan teori Piaget adalah: (1) Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun. Pada masa ini kemampuan anak terbatas pada gerak-gerak refleks, bahas awal, waktu sekarang dan ruang yang dekat saja; (2) Tahap pra-operasional, usia 2 – 7 tahun. Masa ini kemampuan menerima rangsangan yang terbatas. Anak mulai berkembang kemampuan bahasanya, walaupun pemikirannya masih statis dan belum dapat berpikir abstrak, persepsi waktu dan tempat masih terbatas; (3) Tahap konkret operasional, 7 – 11 tahun.

Pada tahap ini anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi; (4) Tahap formal operasional, usia 11 – 15 tahun. Pada masa ini, anak sudah mampu berfikir tingkat tinggi, mampu berfikir abstrak.

2. Aspek Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot terkoordinasi (Hurlock: 1998). Keterampilan motorik anak terdiri atas keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru.terjadi perkembangan motorik halus.

Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari, hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu kaki pada setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru saja mulai dapat turun dengan cara yang sama.

Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya diri melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu obyek, berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya bahkan orangtuanya (Santrock,1995: 225)

3. Aspek Perkembangan Bahasa
Hart & Risley (Morrow, 1993) mengatakan umur 2 tahun, anak-anak memproduksi rata-rata dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam setiap jam, cakupan lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672. 2 tahun lebih tua anak-anak dapat mengunakan kira-kira 134 kata-kata pada jam yang berbeda, dengan rentangan 18 untuk 286.

Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa. Untuk bisa membaca dan menulis, anak perlu mengenal beberapa kata dan beranjak memahami kalimat. Dengan membaca anak juga semakin banyak menambah kosakata. Anak dapat belajar bahasa melalaui membaca buku cerita dengan nyaring. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan anak tentang bunyi bahasa.

4. Aspek Perkembangan Sosio-Emosional
Artikel Anak Usia Dini
Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Pola perilaku sosial yang terlihat pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh Hurlock (1998:252) yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku kelekatan.

Erik Erikson (1950) dalam Papalia dan Old, 2008:370 seorang ahli psikoanalisis mengidentifikasi perkembangan sosial anak: (1) Tahap 1: Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2 tahun.Dalam tahap ini bila dalam merespon rangsangan, anak mendapat pengalaman yang menyenamgkan akan tumbuh rasa percaya diri, sebaliknya pengalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga; (2) Tahap 2 : Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3 tahun. Anak sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya.

Anak pada masa ini bila sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dapat meimbulkan rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu dan ragu-ragu; (3) Tahap 3 : Initiative vs Guilt (berinisiatif vs bersalah), usia 4-5 tahun.

Pada masa ini anak dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari ikatan orang tua, anak dapat bergerak bebas dan ber interaksi dengan lingkungannya. Kondisi lepas dari orang tua menimbulkan rasa untuk berinisiatif, sebaliknya dapat menimbulkan rasa bersalah; (4) Tahap 4 : industry vs inferiority (percaya diri vs rasa rendah diri), usia 6 tahun – pubertas.

Anak telah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Perlu memiliki suatu keterampilan tertentu. Bila anak mampu menguasai suatu keterampilan tertentu dapat menimbulkan rasa berhasil, sebaliknya bila tidak menguasai, menimbulkan rasa rendah diri.

Daftar Pustaka
Arya, P.K. 2008. Rahasia Mengasah Talenta Anak. Jogjakarta: Think

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD

Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
 
http://pendidikananak2.blogspot.com/2012/04/artikel-anak-usia-dini.html

Saturday, January 5, 2013

HIV/AIDS

HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) / AIDS

Definisi
AIDS adalah kondisi kronis mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus HIV. HIV menyebabkan kemampuan tubuh anda menurun dalam melawan infeksi virus, bakteri dan jamur dengan merusak sistem imun. HIV juga menyebabkan anda lebih rentan mengalami kanker. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah istilah tahap selanjutnya dari infeksi HIV.
Virus HIV dapat menular melalui darah, air mani atau cairan vagina yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi anda tidak akan terinfeksi dengan kontak fisik biasa, seperti berpelukan, berciuman, berdansa atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi jangan kucilkan mereka.

Gejala
Gejala HIV dan AIDS bervariasi berdasarkan fase infeksinya.

- Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Radang tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar limpa
  • Ruam

  • - Infeksi selanjutnya
    Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
  • Pembengkakan node limpa – sering merupakan tanda awal infeksi HIV
  • Diare
  • Hilang berat badan
  • Demam
  • Batuk atau napas yang pendek

  • - Infeksi tahap akhir
    Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius dapat terjadi dan diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:
  • Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
  • Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200

  • Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
  • Berkeringat di malam hari
  • Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
  • Batuk kering dan napas pendek
  • Diare kronis
  • Noda putih pada lidah atau mulut
  • Sakit kepala
  • Pandangan kabur
  • Hilang berat badan

  • Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi virus HIV itu sendiri, seperti:
  • Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
  • Berkeringat pada malam hari
  • Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
  • Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
  • Diare kronis
  • Sakit kepala yang tidak hilang

  • Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker, khususnya kanker servik, lymphoma dan Kaposi’s sarcoma.

    - Gejala HIV pada anak-anak
    Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
  • Sulit menambah berat badan
  • Sulit berkembang secara normal
  • Sulit berjalan
  • Penundaan perkembangan mental
  • Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis

  • Penyebab & Faktor Risiko
    Penyebab

    Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan diri.
    Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain.
    Faktor risiko
    Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
  • Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan orang dengan HIV positif
  • Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes, chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis
  • Bergantian dalam memakai jarum suntik
  • Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV
  • Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan infeksi HIV
  • Ibu yang memiliki HIV

  • Pencegahan

    Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktor-faktor risiko adalah jalan terbaik.
    Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
  • Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
  • Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
  • Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
  • Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
  • Gunakan jarum suntik steril
  • Waspada terhadap darah transfusi
  • Periksakan kesehatan secara teratur

  • Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di sekeliling anda dengan:
  • Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
  • Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
  • Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
  • Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa anda mengidap HIV
  • Jangan berbagi jarum suntik
  • Jangan donorkan darah dan organ anda
  • Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
  • Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya



  • ARTIKEL KEMANUSIAAN

    Peringatan Hari Kebangkitan Nasional menuju bangkitnya rasa kepedulian terhadap sesama

    donor-120 Mei 2009 bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-101. Dengan demikian berarti telah lebih dari satu abad yang lalu kita telah mencanangkan kebangkitan bangsa ini. Apakah makna peringatan Hari Kebangkitan Nasional bagi kita, generasi penerus bangsa? Saat ini, Hari Kebangkitan Nasional dapat kita maknai sebagai semangat untuk selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik diberbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Tidak hanya itu, momentum ini harus dapat dijadikan sebagai awal kebangkitan moral masyarakat Indonesia untuk tetap peduli terhadap sesama manusia.
    Untuk mewujudkan kepentingan tersebut, Ketua Tim MAT (Medical Action Team) PMI Daerah Sumatera Utara sekaligus direktur RS Ibu dan Anak Salam – dr. Tomi Hendra mengadakan kegiatan acara ”Gerak Jalan Santai dan Donor Darah Sukarela”, Sabtu (23/5). Kegiatan ini didukung oleh PMI Daerah Sumut, UTDC PMI Cabang Medan, Rumah Zakat Indonesia Cabang Medan, Alumni Menwa dan Dansat Menwa Sumut, POSKETEL Medan Tuntungan, Puskesmas Medan Tuntungan, dan lain sebagainya.
    Acara berlangsung dengan sangat meriah, ditandai dengan pelepasan peserta Gerak Jalan Santai yang berjumlah hampir 200 orang oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara – Gatot Pujonugroho. Rute yang dilalui berjarak sekitar ± 10 km, dimulai dari kantor Rumah Zakat Cabang Medan – Jl. Setia Budi No. 46 Medan sampai ke RS Ibu dan Anak Salam – Jl. Flamboyan No. 68 Medan. Usai gerak jalan, masyarakat yang hadir disuguhi dengan sarapan bubur bersama sekaligus menikmati hiburan musik. Acara juga dihadiri oleh Wakabid Kesehatan dan UTD PMI Sumut – dr. Adli Lidya DTM&H beserta perwakilan dari organisasi lainnya.
    Dalam sambutannya Ketua Panitia – Dr. Tomi Hendra mengatakan bahwa kegiatan yang bertemakan ”Setetes darah anda dapat menyelamatkan orang yang anda cintai” dimaksudkan untuk membangkitkan rasa kepedulian masyarakat Sumatera Utara khususnya kota Medan bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional. ” Dari hasil survey yang dilakukan, minat masyarakat Medan untuk mendonorkan darahnya sangat randah, hanya sekitar 20 % sementara 80 % lainnya merupakan donor pengganti dari keluarga atau kerabat, ”ujarnya”. Selain kegiatan donor darah, masyarakat juga diberikan pengobatan gratis, USG gtatis, dan pemeriksaan kesehatan bagi ibu dan balita. Sejak dibukanya pendaftaran bagi pendonor, hanya dalam waktu kurang dari 1 jam pendaftar telah mencapai 60 orang. Pihak panitia mentargetkan jumlah pendonor dalam kegiatan ini berjumlah 150 orang.
    Masyarakat sangat menyambut baik kegiatan ini khususnya bagi mayarakat dengan tingkat ekonomi yang terbatas. ”Kita sangat senang sekali kegiatan seperti ini diadakan, apalagi semuanya diberikan secara gratis. Kami berharap kegiatan seperti sering diadakan di Medan karena sangat membantu kita sekali, khususnya bagi kami orang-orang kecil” ujar Nurhayati (37)-warga jl. Flamboyan. Antusiasme warga sangat tampak jelas, mereka datang dengan membawa anak-anak yang kondisi kesehatannya jarang diperiksa karena tidak mempunyai biaya.
    Sementara itu pihak pendukung acara seperti Rumah Zakat dan Alumni Menwa Sumut sependapat untuk terus menjalin kerjasama dengan Palang Merah Indonesia dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat. ”Walaupun berbeda organisasi, tapi kita harus tetap bersatu karena misi kita adalah sama yaitu menolong manusia, ”ujar Sofyan – Konsultan Rumah Zakat. Hal senada juga diuangkapkan oleh Farsolia Tarigan – Anggota Menwa Sumut, ”Menwa sebagai organisasi kemahasiswaan, dalam kegiatannya selalu berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat seperti bantuan korban banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya. Oleh karenanya dengan adanya jalinan kerjasama yang baik antara Menwa dan PMI ke depan usaha-usaha yang kita lakukan dapat berjalan secara maksimal.
    Diakhir acara panitia menyelenggarakan lucky draw dengan berbagai hadiah menarik yang diberikan kepada peserta gerak jalan dan donor darah.  Semoga kegiatan seperti dapat terus dilaksanakan, jangan hanya dilakukan pada momen-momen tertentu. Hal ini dilakukan agar rasa solidaritas sesama warga masyarakat dapat terus tumbuh seiring dengan perkembangan jaman. Semangat gotong-royong dan kebersamaan yang merupakan warisan nenek moyang kita harus terus dilestarikan. (Ar)
    Ari Armawan
    Staf Komunikasi dan Informasi PMI Daerah Sumut